What is Guano Fertilizer ?

Tabulampot : Solusi untuk Hadirkan Kebun Buah di Rumahmu

Sumber : utakatikotak.com 

Hiasi Rumahmu dengan Tabulampot
(Tabulampot : Solusi untuk Hadirkan Kebun Buah di Rumahmu)
By Kania Gita Lestari

Tanaman buah dalam pot atau yang biasa disingkat Tabulampot adalah salah satu cara budidaya tanaman yang dijadikan solusi bagi mereka yang memiliki lahan sempit. Tabulampot tentunya tidak perlu lahan yang luas karena menggunakan pot yang bisa ditata dan dihias di pekarangan atau sekitar rumah. 
Sejak tahun 1970-an, berkembang metode menanam buah dalam lingkungan terbatas atau tabulampot. Metode ini terus berkembang baik sisi teknologi maupun jumlah jenis tanaman buah yang bisa dijadikan tabulampot. 

Budidaya tabulampot ini sebenarnya sulit-sulit mudah karena memerlukan perawatan ekstra agar mendapatkan hasil terbaik. Maka ilmu tentang tabulampot ini harus dipahami terlebih dahulu sebelum dilakukannya tabulampot.

Gimana cara menanam Tabulampot? 

Pertama, Media tanam tabulampot harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan. Media tanam yang sering digunakan yaitu campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. 

Pemilihan jenis pot sangat penting, jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot yang memiliki bahan terbaik yaitu dari tanah liat dan kayu karena memiliki pori-pori sehingga dapat menstabilkan kelembaban dan temperatur media tanam.

Namun bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Pot ini baiknya memiliki jarak dengan tanah , seperti memiliki kaki atau alas hal ini berguna untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah.

Langkah-langkah penanaman tabulampot yaitu kita harus menyiapkan bahan-bahan media tanam, campurkan bahan-bahan tersebut hingga merata. Pilihlah pot dengan ukuran yang disesuaikan dengan tanamannya. Baiknya lapisan paling bawah bisa menggunakan sabut kelapa, isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.

Pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman agar mengurangi penguapan. Letakkan tanaman yang sebelumnya telah dibuka polybagnya tepat ditengah-tengah pot kemudian timbun kembali dengan media tanam hingga pangkal batang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban. Minggu pertama simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi dan letakkan tabulampot di tempat terbuka untuk minggu selanjutnya.



Sumber : hipwee.com

Gimana cara memelihara Tabulampot?

Setelah ditanam, pastinya harus dirawat dong. Nah merawat tabulampot ini juga gak sulit kok, yang penting dilakukan secara telaten dan istiqomah setiap harinya. Gimana cara merawatnya?

Pastinya, Tabulampot harus disiram setiap hari (pagi atau sore). Saat musim hujan penyiraman disesuaikan ketika tanaman terlihat kering. Tabulampot biasanya dipangkas untuk memaksimalkan tanaman dalam mendapatkan sinar matahari dan tujuan lainnya untuk memperbaiki bentuk tajuk, meningkatkan produksi tanaman dan peremajaan. 

Pada tanaman tabulampot dalam setiap 1 batang primer maksimum memiliki 3 batang sekunder dan dalam 1 batang sekunder terdapat 3 batang tersier dan batang ini harus sehat, kuat dan terlihat indah bagi bentuk tanaman. 

Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam dan dilakukan setiap 3-4 bulan sekali untuk pemupukan selanjutnya. Jenis pupuknya bisa berupa pupuk organik, seperti : kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair.

Pupuk kimia bisa juga digunakan namun tidak disarankan untuk digunakan rutin karena tidak ramah lingkungan. Pada saat pembungaan dan pembuahan tanaman memerlukan unsur-unsur hara makro dan mikro dalam jumlah banyak maka pemupukan dengan kimia bisa saja dilakukan pada waktu tersebut. 

Tanaman pastinya selalu bermasalah dengan hama dan penyakit maka harus ada pengendalian hama dan penyakit yang sudah dimulai sejak dini, seperti pemilihan bibit unggul yang tahan hama dan penyakit, selalu menjaga kebersihan media tanam dan kebun. 

Pada saat tanaman ini berbuah maka disarankan untuk  melindungi buah dengan plastik atau jaring pelindung. Penyemprotan tabulampot dengan pestisida organik berguna untuk memberantas hama dan penyakit. 

Saat akan dilakukan pergantian media dan pot harus diperhatikan pot yang harus memiliki ruang cukup untuk menopang gerak tanaman, saat pemindahan juga bisa dilakukan pemangkasan akar untuk memaksimalkan pertumbuhan di pot, yaitu akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Selain itu pemangkasan daun dan batang juga dilakukan bersama untuk mengurangi penguapan.
Sumber : utakatikotak.com

Jenis tanaman yang bisa digunakan untuk Tabulampot

Dilansir dari laman alamtani.com beberapa tanaman dengan kategori mudah berbuah diantaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Tanaman yang sulit berbuah antara lain rambutan, lengkeng, manggis, duku dan jambu bol. 

Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot. Tabulampot ini juga cocok untuk tanaman sayur-mayur yang sangat berguna untuk menghemat pengeluaran keluarga agar tidak perlu memberi tanaman sayur-mayur ke pasar. 

Menurut Dr Darda Efendi, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor menjelaskan, yang perlu diperhatikan saat menanam dengan teknik ini adalah jenis buah. Menurutnya, meskipun jenis buah yang dapat ditanam dan berbuah saat berada dalam pot ada cukup banyak, akan tetapi agroklimat setiap buah berbeda (Aida NR 2020).



Sumber : bibitonline.com

Potensi Tabulampot di Masa Depan

Budidaya tanaman dengan cara tabulampot tentunya memiliki potensi besar untuk masa mendatang. Pada masa mendatang ketika semakin sedikitnya lahan karena adanya penggunaan lain menyebabkan budidaya ini akan diminati oleh banyak kalangan. 

Tabulampot di masa depan juga akan mengalami modifikasi dan kemajuan teknologi seperti adanya pot yang akan melakukan penyiraman secara otomatis, adanya design-design pot yang menarik sesuai yang diinginkan, dan juga perkembangan tanaman semakin banyak yang dapat di tanam secara tabulampot.

Selain itu, buah juga menjadi kebutuhan yang tak lepas dari manusia. Kebutuhan manusia akan buah, ditambah dengan berkembangnya teknik tabulampot yang semakin simpel di masa mendatang, tentunya akan menjadikan tabulampot sebagai pilihan praktis bagi keluarga ceria yang mau bercocok tanam buah-buahan sembari memenuhi konsumsi buah-buahan mereka.
Kalau kamu gimana? Tertarik mencoba tabulampot?


Komentar