MENINGKATKAN
KEDISPLINAN SISWA SMAN 3 GARUT KETIKA
MENGIKUTI UPACARA BENDERA
Penerapan Sikap Disiplin Ketika Mengikuti
Upacara di SMAN 3 Garut
Karya Tulis Diajukan untuk
Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun
oleh:
KANIA GITA LESTARI
NIS: 121310210
RIZKA NOVIANI RAHAYU
NIS: 121310220
SRI KANIA DEWI YANA
NIS: 121310031
XI IPA 2
SMA NEGERI 3 GARUT
2013/2014
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini
diajukan untuk memenuhi
tugas mata pelajaran bahasa indonesia.
Judul Karya Tulis : Meningkatkan
kedisiplinan pelajar SMAN 3 Garut ketika
Mengikuti
upacara bendera di SMAN 3 Garut
Anggota Kelompok 1
a. Nama Lengkap :
Kania Gita Lestari
b. NIS : 121310210
Anggota Kelompok 2
a. Nama Lengkap :
Rizka Noviani Rahayu
b. NIS : 121310220
Anggota Kelompok 3
a. Nama Lengkap :
Sri Kania Dewi Yana
b. NIS : 121310031
Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Heni Rohaeni, S.Pd.
b. NIP : 195809071980032004
Garut , 22 Maret 2014
Menyetujui,
Ketua
Kelompok ,
Rizka
Noviani Rahayu
NIS:
121310220
|
Guru Pendamping,
Heni Rohaeni, S.Pd.
NIP 195809071980032004
|
|
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
:
Nama Anggota 1 :
Kania Gita Lestari
Tempat, Tanggal Lahir :
Garut, 22 Mei 1997
Nama Anggota 2 : Rizka Noviani Rahayu
Tempat, Tanggal Lahir :
Garut, 21 November 1996
Nama Anggota 3 :
Sri Kania Dewi Yana
Tempat, Tanggal Lahir :
Garut, 9 September 1997
Nama Sekolah :
SMA NEGERI 3 GARUT
Dengan ini menyatakan bahwa karya
tulis dengan judul :
Adalah
benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari
karya tulis orang lain serta belum pernah dikompetisikan dan/atau
dipublikasikan dalam bentuk apapun. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai
peraturan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini
dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk
dapat dipergunakan sebagaimana diperlukan.
Garut, 22 Maret 2014
Menyetujui,
Guru Pendamping,
Heni
Rohaeni, S.Pd.
NIP
195809071980032004
|
Ketua
Kelompok,
Rizka
Noviani Rahayu
NIS:
121310220
|
Kata
Pengantar
Puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT berkat rahmat dan karunia-nya kami dapat
menyelesaikan tugas karya ilmiah ini.
Dalam rangka
memenuhi tugas Bahasa Indonesia, kami menyusun karya ilmiah ini dengan
sebaik-baiknya. Karya ilmiah yang bertemakan Meningkatkan Kedisiplinan Siswa SMAN 3 Garut Ketika Mengikuti Upacara
Bendera ini memberikan
pengetahuan kepada pembaca tentang sikap disiplin yang seharusnya
ditunjukkan para pelajar ketika upacara bendera berlangsung.
Kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca karya ilmiah ini sangat kami harapkan demi
kesempurnaan karya ilmiah berikutnya dan Semoga karya ilmiah ini dapat berguna
bagi para pembacanya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.
Garut, 22 Maret
2014
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... i
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR
………………………….………………………….. iii
DAFTAR ISI
……………………………………………………………….. iv
BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
JUDUL …………………………………………………………………...... 1
PEMBATASAN JUDUL
…………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang masalah …………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………. 1
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………... 1
1.4 Metode Penelitian …………………………………………….. 1
BAB II KAJIAN
TEORI …………………………………………………… 3
2.1 Pengertian
Upacara Bendera 3
2.2 Tujuan
Upacara Bendera ………………………………… 5
2.3 Penyebab dan
Contoh Ketidak Disiplinan Ketika Upacara Bendera …………………………………………………… 6
2.4 Upacara
bendera yang disiplin ………………………………..
BAB
III ANALISIS DAN SOLUSI …………………………………………
3.1 Perilaku Tidak Disiplin Ketika Upacara Bendera……………..
3.2 Upaya Sekolah untuk Mengatasi
Perilaku Tidak Disiplin Ketika Upacara Bendera……………………………………………………..
3.3 Penyebab Siswa Sering Melanggar………………………………
3.4 Solusi Meningkatkan Kedisiplinan
Ketika Upacara Bendera
BAB
IV PENUTUP …………………………………………...................... 9
3.1 Kesimpulan ………………………………………………….. 9
3.2 Saran-saran ………………………………………................. 9
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………....
LAMPIRAN ………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Judul : “ Kedisiplinan siswa SMAN 3
Garut “
Pembatasan
Judul : “ Meningkatkan Kedisiplinan siswa
SMAN 3 Garut ketika mengikuti upacara
bendera “
1.1
Latar belakang
Latar belakang
dari permasalah ini kami angkat berdasarkan bukti nyata, yaitu banyaknya
pelajar yang tidak disiplin dan melanggar tata tertib ketika upacara bendera
hari senin.
Ketidakdisiplinan
ini dapat mengakibatkan terganggunya ketertiban
upacara bendera. Ketidakdisiplinan ini pun bila tetap dibiarkan bisa
membentuk karakter pelajar yang tidak disiplin. Ketika semakin buruknya
karakter pelajar, besar kemungkinan nama sekolahpun akan tercemar karena
karakter buruk pelajarnya.
1.2 Rumusan Masalah
Tema: “Memperbaiki Sikap
Kedisiplinan Pelajar Ketika Mengukuti
Upacara Bendera di SMAN 3 Garut ”
1.
Apa itu disiplin upacara ?
2.
Apa tujuan upacara bendera ?
3.
Faktor apa sajakah yang menyebabkan sikap ketidak disiplinan
ketika upacara bendera ? Serta apa saja contoh sikap tidak disiplin ketika
Upacara bendera ?
4.
Bagaimana Upacara bendera yang disiplin itu ?
1.3 Tujuan Penelitian
Makalah ini kami susun
berdasarkan sumber-sumber yang jelas. Dengan tujuan agar para pelajar sadar dan
memperbaiki sikap tidak disiplin yang dapat berdampak buruk selain untuk
dirinya juga untuk sekolahnya, bahkan nama keluarganya.
1.4 Metode Penelitian
Pada penyusunan makalah ini
metode penelitian yang kami pilih yaitu observasi lapangan,wawancara kepada
pihak OSIS SMAN 3 Garut dan kami
menambahkan sebagian informasi dari media elektronik salah satunya internet.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
2.1 Pengertian Upacara Bendera
Upacara bendera
merupakan sesuatu yang sangat-sangat tidak asing di telinga kita, namun apakah
kita tahu apa itu upacara bendera ? Upacara Bendera adalah tindakan dan gerakan
yang dirangkaikan dan ditata dengan tertib dan disiplin. Pada hakekatnya upacara
bendera adalah pencerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang merupakan salah
satu pancaran peradaban bangsa, hal ini merupakan ciri khas yang membedakan
Negara Indonesia dengan bangsa lain. Dengan demikian upacara bendera merupakan
suatu ritual khusus untuk penghormatan pada simbol-simbol negara seperti
bendera ,lagu kebangsaan, lambang negara, atau pejabat pemerintah.
Kondisi sekarang,
upacara yang dilaksanakan tiap hari Senin hanya menjadi formalitas belaka.
hampir semua petugas dan peserta upacara tidak atau kurang memahami maksud yang
sebenarnya. Bahkan upacara bendera kini menjadi forum menyampaikan informasi
dari pimpinan pada anak buahnya. Siswa memang berseragam lengkap dan datang
tepat waktu. Petugas upacara juga mengatur jalannya uacara hingga sangat
lancar. Tapi upacara belum bisa menyatukan bangsa ini. Hal ini menunjukkan
bahwa upacara bendera lebih mengarah pada pembentukan kedisiplinan siswa dan
pelatihan kepemimpinan siswa, sedangkan pengembangan persatuan dan kesatuan
bangsa belum tercapai. Buktinya masih banyak terjadi tawuran antar siswa, antar
sekolah dan sebagainya. Meski dari yang berbeda suku, berbeda kulit, berbeda
peradabannya tapi jika memiliki bnedera yang sama, pasti mereka akan
memperjuangkannya. Dalam upacara bendera, berkumpulah orang dari berbagai
golongan. Mereka berkumpul menjadi satu untuk memperingati sesuatu yang sama,
yaitu sebuah bendera. Bendera yang memiliki bentuk dan warna tersendiri. Bendera
yang menjadi cermin kebudayaan bangsa sehingga menimbulkan rasa pembelaan yang
besar dari pemiliknya.
2.2 Tujuan Upacara Bendera
Tujuan upacara
bendera kini telah mengalami banyak pergeseran. Tujuan upacara bendera kini
diantaranya :
a. Membiasakan bersikap tertib
dan disiplin.
b. Meningkatkan kemampuan dalam
memimpin.
c. Membina kekompakan dan
kebersamaan.
d. Belajar untuk menghormati
orang lain dan bersedia untuk dipimpin.
e. Meningkatkan rasa persatuan
dan kesatuan.
f. Mengenang jasa-jasa para
pahlawan.
Tujuan-tujuan di
atas, hampir sepenuhnya sudah tercapai, namun tujuan khusus dari upacara
bendera dapat dikatakan belum tercapai. Tujuan sebenarnya dari upacara bendera
yakni untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa.
Terbukti dari ribuan kali upacara bendera yang diikuti, perasaan dan fikiran
kita tak pernah teringat bahkan tersentuh oleh jasa-jasa para pahlawan. Tidakah
terpikir bahwa bendera itu telah menelan ratusan ribu jiwa pahlawan, atau jutaan
orang menderita karena mempertahankanya. Seandainya para siswa itu terlibat
langsung dalam masa perjuangan, batapa sulitnya mengibarkan bendera itu, maka
pasti mereka akan menangis karenanya. Sungguh menarik ketika semangat
nasionalisme pemuda sekarang hanya tumbuh saat ada tantangan atau ancaman dari
luar seperti kasus Ambalat, kasus TKI yang dianiaya dan sebagainya. Mereka
berdemo sampai membakar bendera asing. Mereka justru lupa akan ancaman dari
dalam yakni gesekan sosial-politik-ekonomi antar warga negara, padahal
Indonesia dibangun dari berbagai suku bangsa dan budaya yang harus dijaga
kerapatannya. Jika perbedaan suku bangsa dan budaya ini mulai merenggang maka
konflik bahkan perang bisa saja terjadi.
Upacara bendera
pada dasarnya adalah sebuah ritual untuk penghormatan pada negara. Layaknya
ritual adalah mempunyai nilai sakral, sehingga orang akan takut untuk melanggar
aturan. Hal ini tidak terjadi pada upacara bendera, karena peserta upacara
tidak menganggap itu sebagai ritual. Mereka lebih menganggap sebagai sebuah
formalitas semata, asal ikut, asal dilaksanakan, tanpa penjiwaan. Mereka tidak
paham maksud dan tujuan sebenarnya dari sebuah upacara. Upacara Dianggap
Sebagai Hal yang Membosankan Upacara bendera sebagaimana selama ini kita
lakukan, masih menjadi bagian dari beban sekolah. Hal inilah yang harus menjadi
catatan untuk kita semua di lapangan atau lembaga sekolah kita masing-masing
agar, kegiatan upacara bendera dapat menjadi salah satu kegiatan yang populer
di sekolah. Tidak saja bagi siswanya, tetapi juga untuk para gurunya, yang
menjadi peserta upacara bendera
2.3 Penyebab dan Contoh Ketidak Disiplinan
Ketika Upacara Bendera
Banyak faktor yang dapat menyebabkan ketidak
disiplinan para pelajar ketika upacara berlangsung beberapa faktor diantaranya :
a.
Lamanya
durasi waktu pelaksanaan upacara bendera.
Durasi yang dirasa
lama oleh peserta. Hal ini bukan kerena seremoni atau urut-urutan yang harus
dilalui dalam kegiatan tersebut, tetapi justru dari guru mempersiapkan siswanya
dalam barisan yang tertib. Selain itu persiapan para petugas terkadang juga
terkesan lamban. Lamanya Pembina upacara dalam menyampaikan amanat secara
berpanjang- panjang juga menjadi salah indikasi. Hal-hal yang sangat mungkin
kita minimalisasi, namun justru kadang sulit kita hindari hanya karena beberapa
hal yang berkait dengan komitmen kita sendiri dalam melaksanakan kegiatan
upacara bendera.
b. Petugas upacara bendera yang itu lagi itu
lagi.
Sangat
jarang sebuah sekolah yang menggilir seluruh siswanya untuk memperoleh bagian
tugas dalam setiap pelaksanaan upacara bendera. Lumrahnya, yang menjadi petugas
upacara adalah siswa yang itu-itu saja. Hal ini karena guru menghindari untuk
memberikan pelatihan kepada siswa yang belum pernah menjadi petugas upacara.
Selainkarena membuat repot, biasanya guru wali kelas atau bahkan komunitas
sekolah, juga menginginkan agar kualitas upacara bendera baik. Untuk itu maka
petugas upacara bendera harus benar-benar yang pernah menjadi petugas upacara
yang sudah memiliki pengalaman.
2.4 Upacara Bendera yang Disiplin
Upacara bendera
selalu kita lakukan, tapi apakah kita tahu upacara yang bagaimana yang disiplin
itu ? Berikut beberapa ciri upacara bendera yang disiplin :
ü
Tidak
berbicara ketika upacara berlangsung.
ü
Barisan
upacara yang rapih dan tertib.
ü
Sikap
sempurna yang baik dan benar.
ü
Mengenakan
seragam dan atribut yang sama.
ü
Mematuhi
tata tertib.
ü
Upacara
berjalan khitmad.
ü
Adanya
kesadaran peserta bahwa pelecehan terhadap upacara sama artinya dengan merendahkan
martabat negara dan bangsa.
ü
Menghormati
bendera yang dikibarkan yang dulu dipertahankan para pahlawan dengan meregang
nyawa.
ü
Peserta
harus mengetahui apa fungsi dan manfaat upacara.
BAB
III ANALISIS DAN SOLUSI
3.1 Perilaku
Tidak Disiplin Ketika Upacara Bendera
Di SMAN 3 Garut kegiatan upacara
bendera sudah dianggap sebagai agenda mingguan sekolah. Peserta yang terdiri
dari para Guru, stap Tata Usaha (TU), dan siswa-siswi ini dilaksanakan pada hari senin dari pukul
07.00-08.15 WIB. Akhir-akhir ini tepatnya di bulan Februari dan Maret upacara
bendera ini menurun tingkat kedisiplinannya. Perilaku tidak disiplin yang
terjadi ketika upacara bendera di SMAN 3
Garut ini kebanyakan dilakukan oleh siswa-siswi baik kelas X, XI, dan XII. Ini
terbukti dari hasil pengamatan di lapangan ketika upacara dan wawancara kami
kepada pihak OSIS. Perilaku tidak disiplin itu diantaranya :
·
Tidak
menggunakan atribut saat upacara.
·
Mengobrol
saat upacara berlangsung.
·
Kesiangan
atau telat mengikuti upacara bendera.
·
Petugas
upacara tidak sesuai jadwal.
·
Barisan
tidak sesuai kelas.
·
Kesiangan.
3.2 Upaya
Sekolah untuk Mengatasi Perilaku Tidak Disiplin Ketika Upacara Bendera
Perilaku tidak disiplin yang terjadi
ketika upacara bendera di SMAN 3 Garut
pada bulan Februari-Maret ini sebenarnya telah ada upaya dari sekolah untuk
mengatasinya. Beberapa upaya diantaranya :
·
Ditegur
oleh pihak sekolah.
·
Dihukum
baris-berbaris 1 jam pelajaran, lalu dipulangkan serta dituliskan untuk black
note.
3.3 Penyebab
Siswa Sering Melanggar
Perilaku melanggar ketika upacara
bendera tidak akan terjadi tanpa sebab. Berikut beberapa penyebab pelanggaran
siswa-siswi SMAN 3 Garut ketika upacara bendera :
·
Apabila
masalah atribut, mereka beralasan ketinggalan atau dipinjam teman.
·
Para
peserta upacara kurang mengerti akan arti penting upacara.
·
Apabila
masalah barisan tidak sesuai kelas, alasan mereka ada yang kesiangan dan
adapula yang ingin mengobrol dengan temannya.
·
Mereka
kesiangan karena faktor transportasi dan bangunnya kesiangan.
·
Petugas
upacara tidak sesuai jadwal karena tidak latihan sebelumnya dan tidak tahu
jadwal.
3.4 Solusi
Meningkatkan Kedisiplinan Ketika Upacara Bendera
Untuk meningkatkan kedisiplinan
siswa ketika upacara bendera di SMAN 3 Garut maka perlu adanya peningkatan
dalam faktor internal dan eksternal yaitu sebagai berikut :
1.
Faktor Internal
Faktor internal
atau faktor dari dalam yang perlu dibenahi dan ditingkatkan agar terhindar dari
perilaku tidak disiplin yaitu :
a.
Perlu
adanya kesadaran dari dalam diri peserta upacara bendera
Jadi
seluruh peserta upacara baik siswa-siswi. Stap tata usaha dan para guru harus
sadar bahwa upacara bendera ini sangat penting. Karena selain untuk
membangkitkan rasa nasionalisme dan patriotisme, upacara bendera ini melatih
kedisiplinan dalam diri.
b.
Memahami
akan pentingnya upacara bendera
Para peserta bukan hanya ikut-ikutan saja
tanpa mengetahui upacara ini untuk apa? Berguna atau tidak? Penting atau
tidak?. Kebanyakan peserta upacara yang melanggar hanya mengetahui upacara itu
harus dilaksanakan karena takut oleh guru atau takut dihukum. Hal inilah yang
harus dibenahi oleh sekolah, seharusnya sekolah ataupun organisasi di sekolah
mengadakan seminar tentang upacara bendera, seluruh guru ikut menyadarkan para siswa
bahwa upacara itu sangat sakral, juga mengingatkan bahwa untuk mengibarkan
bendera merah putih di zaman dahulu itu harus mempertaruhkan jiwa raga dan
merupakan budaya bangsa Indonesia. Jadi, yang menyadarkan para siswa bukan
hanya guru mata pelajaran kewarganegaraan.
c.
Selalu
tertib ketika upacara bendera
Tertib ketika
upacara ini berarti bahwa sikap peserta upacara harus sempurna (tegak), tidak
berisik ketika pengibaran bendera merah putih, mendengarkan setiap amanat dari
pembina upacara dan mematuhi segala perintah pemimpin upacara.
d.
Hilangkan
semua rasa yang dapat merusak kekhidmatan upacara bendera
Semua
rasa yang dapat merusak kekhidmatan upacara bendera seperti rasa ingin
mengobrol, rasa tak menghargai pembina yang menyampaikan amanat, rasa ingin
menertawakan bilamana ada petugas yang salah mengibarkan bendera merah putih
dan rasa ingin mengganggu atau menjaili temannya ketika upacara.
2.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal
atau factor dari luar yang perlu dibenahi dan ditingkatkan agar terhindar dari
perilaku tidak disiplin yaitu :
a.
Sekolah
harus mengadakan sarana dan prasarana yang memadai
Sarana dan prasarana yang memadai seperti
pengeras suara dan speaker yang baik, tali dan katrol untuk mengibarkan bendera
yang baik, lapangan yang baik dan bersih, dan sarana untuk petugas upacaranya.
b.
Pemberlakuan
sanksi yang lebih tegas
Pada zaman
sekarang pemberian sanksi fisik sudah tak efektif karena buktinya tetap saja
para siswa melanggar. Sanksi tegas untuk para siswa yang tidak mengikuti
upacara kalau perlu hukuman skorsing, juga sanksi seperti menyuruh pulang para
siswa yang kesiangan itupun kurang efektif,
memberikan sanksi membeli barang yang berguna untuk pembangunan sekolah
seperti ada seorang siswa yang kesiangan pertama ditegur, kedua, ketiga,
keempat disuruh beli semen bangunan satu sak, dan terakhir di keluarkan. Sanksi
itu akan membuat para siswa segan untuk kesiangan.
BAB
IV PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Jadi,
upacara bendera yang dilaksanakan di SMAN 3 Garut di bulan Februari dan Maret mengalami
penurunan dalam tingkat kedisiplinannya.
Perilaku tidak disiplin yang terjadi ketika upacara bendera di SMAN 3 Garut yakni seperti : Tidak menggunakan
atribut, mengobrol, kesiangan, petugas upacara tidak sesuai jadwal, dan barisan
tidak sesuai kelas. Beberapa penyebab ketidakdisiplinan siswa-siswi SMAN 3
Garut ketika upacara bendera dikarenakan atribut ketinggalan atau dipinjam
teman, para peserta upacara kurang mengerti akan arti penting upacara, kesiangan
karena faktor transportasi dan bangunnya kesiangan, petugas upacara tidak
sesuai jadwal karena tidak latihan sebelumnya dan tidak tahu jadwal. Adapun
upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa diantaranya, perlu adanya kesadaran
dari dalam diri peserta upacara bendera, memahami akan pentingnya upacara
bendera,selalu tertib ketika upacara bendera, hilangkan semua rasa yang dapat
merusak kekhidmatan upacara bendera, sekolah harus mengadakan sarana dan
prasarana yang memadai, dan pemberlakuan sanksi yang lebih tegas.
3.2 Saran-Saran
Beberapa saran untuk meningkatkan
kedisplinan upacara bendera diantaranya :
Untuk
para siswa :
ü Sebaiknya
menghilangkan perilaku yang merusak kekhidmatan akan jalannya upacara bendera.
ü Harus menyadari
bahwa upacara bendera sangatlah penting bagi bangsa dan diri kita.
ü Membiasakan
berprilaku disiplin dan tertib untuk menghargai upacara bendera.
Untuk
para guru :
ü Memberikan
contoh yang baik bagi para siswanya.
ü Tidak mengobrol.
Untuk
pihak sekolah :
ü
Mempersiapkan
sarana dan prasarana yang memadai untuk jalannya upacara.
ü
Mempersiapkan
jadwal petugas upacara bendera setiap minggunya.
ü
Menegur
para siswa bilamana ada yang melanggar atau tidak disiplin.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Wawancara
dengan anggota OSIS
Nama
: Alfi Kusuma Dewi
Kelas : X-2
Pewawancara : Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Narasumber : Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
Pewawancara : Apa kabar ? Maaf telah mengganggu
waktunya.
Narasumber : Alhamdulillah saya baik. Iya tidak
apa-apa.
Pewawancara : Saya ingin bertanya, mengenai upacara
bendera di SMAN 3 Garut ini.
Narasumber : Oh iya silahkan.
Pewawancara : Pelanggaran apa yang sering dilakukan
ketika upacara berlangsung?
Narasumber : Pelanggaran yang banyak dilakukan
yaitu : Tidak menggunakan atribut saat upacara, mengobrol saat upacara
berlangsung. kesiangan atau telat mengikuti upacara bendera, petugas upacara
tidak sesuai jadwal, barisan tidak sesuai kelas, dan kesiangan.
Pewawancara : Apa yang menyebabkan siswa sering
melanggar ?
Narasumber : Apabila masalah atribut, mereka
beralasan ketinggalan atau dipinjam teman, para peserta upacara kurang mengerti
akan arti penting upacara. apabila masalah barisan tidak sesuai kelas, alasan
mereka ada yang kesiangan dan adapula yang ingin mengobrol dengan temannya,
mereka kesiangan karena faktor transportasi dan bangunnya kesiangan, petugas
upacara tidak sesuai jadwal karena tidak latihan sebelumnya dan tidak tahu jadwal.
Pewawancara :upaya apa yang dilakukan sekolah untuk mengatasi pelanggaran tersebut ?
Narasumber : Ditegur oleh pihak sekolah, dihukum
baris-berbaris 1 jam pelajaran, lalu dipulangkan serta dituliskan untuk black
note.
Pewawancara : Terima kasih banyak atas informasinya.
Narasumber : iya sama-sama. Semoga informasi yang
saya sampaikan dapat bermanfaat.
Pewawancara : Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Narasumber : Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar