Photo by Dion Beetson on Unsplash
Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Timah di Bangka Belitung
Resume by Kania Gita Lestari
Ida Bantara, SHut.T, M. Sc
Kepala BPDAS-HL Baturusa-Ceruduk Babel
Latar Belakang wilayah pengelolaan DAS Baturusa Cerucuk :
Bangka Belitung secara geografis terletak pada 10 40 50’ – 10 80 18’ BT. Meliputi 6 Kabupaten dan 1 kota yaitu Kabupaten : Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang. DAS yang terdapat di Bangka Belitung berjumlah 433 DAS terdiri dari 158 DAS dipulihkan dan 274 dipertahankan. Memiliki topografi dataran rendah hingga bergelombang sampai 50 mdpl (96%) dan sebagian kecil (4%) perbukitan dan pegunungan (500-700 mdpl).
Keadaan Lahan Tambang
Penambangan timah di Bangka Belitung dimulai pada tahun 1711 (PT Timah). Pulau Bangka Belitung sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia. Areal Kuasa Penambangan PT Timah sebesar 27,56% daratan yaitu seluas 321.577 ha. Perusahaan swasta 101 izin dengan luas pencadangan 320.219 ha dan yang telah ditambang 6.084 ha. Sedangkan pemegang izin hngga 2017 tercatat 1085 IUP. Penambangan dilakukan baik secara konvensional dan modern. Cara penambangan konvensional :
- Pembukaan lahan/hitam
- Penyemprotan menghasilkan (Camul)
- Peneydotan menuju penampung lumpur (Sakan)
- Penyaringan timah
Dampak dari Penambangan Timah
Dampak pada lingkungan akibat adanya penambangan yaitu ekosistem dari garis pantai hingga kawasan hutan rusak. Sebagian besar meninggalkan :
1. Kolong-kolong (lubang bekas tambang)
- Kedalaman rata-rata 10 m
- PH 3,66-7,58
- Suhu lingkungan pada musim kemarau jam 11.00-13.00 bisa mencapa 55oC
2. Air asam
3. Tailing : bertekstur pasir, kerikil atau berbatu, kemampuan menahan air kurang dari 20%, kandungan unsur hara rendah, PH rendah (2,70 – 4,00), kapasitas tukar kation rendah, kandungan logam berat sepert aluminium, besi dan mangan tnggi.
Upaya-Upaya yang Telah Dilakukan
Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya :
- Rehabilitas Lahan Bekas Tambang di Babel melalui Peraturan pendukung tentang reklamasi lahan bekas tambang, Pelaksanaan kegiatan penanaman (Sistem borongan). Jenis yang ditanam didominasi jenis Akasia (A. mangium dan A. aurculiformis), gamal, sengon, dan cemara laut. Adapun rehabilitasi ini dilakukan melalui rekayasa lapangan yang terdiri dari rekayasa teknis, rekayasa sosial, dan rekayasa kewirausahaan sosial. Adapun kendala yang dihadapi yairu banyaknya dijumpai penambangan konvensional merusak hasil rehablitasi tahun 2001-2007 dan lahan bekas tambang belum menarik masyarakat Bangka (penduduk asli),
- Pemberian pendekatan kepada masyarakat sekitar dan sosialisasi tentang dampak tambang dan pentingnya menjaga lingkungan.
Komentar
Posting Komentar